Bontangterkini.net – Salah satu Ketua Organisasi Masyarakat yang juga Ketua Paguyuban Warga Kediri – Kota Bontang (PWK-KB) Suyono mengajak seluruh warga Masyarakat Kota Bontang agar ikut menjaga kondusifitas Kota Taman sebutan Kota Bontang pasca pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019 tanggal 17/4/2019 yang lalu.
“Dan juga meminta masyarakat Kota Bontang agar menyikapi pemilihan presiden dan legislatif dengan cara yang bijaksana dan lebih baik,” katanya.
Dia berharap seluruh lapisan masyarakat Kota Bontang dapat menahan diri, apalagi memasuki bulan Puasa Ramadhan 1440 H.
“Kita harus banyak sabar dan menahan diri dari perbuatan yang dapat mempengaruhi nilai-nilai Ibadah Puasa kita”, tegas Suyono usai memimpin acara Megengan Paguyuban Warga Kediri, Jumat 3/5/2019.
Mari kita menjaga pernyataan atau unggahan-unggahan di media sosial yang kurang produktif dan bisa menggiring opini kepada keresahan masyarakat bahkan bisa memecah belah Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
“Jaga ketenangan dan ketentraman masyarakat, kurangi statement-statement atau postingan-postingan yang kurang produktif yang dapat membuat suasana menjadi tidak kondusif,” kata dia.
Kita juga patut memberikan apresiasi kepada Penyelenggara Pemilu dan Aparat Keamanan baik KPU, BAWASLU, TNI, POLRI, dan Pelaksana Pemilu 2019 lainnya yang telah bekerja keras menyelenggarankan Pemilu dan menjaga keamanan, kelancaran Pemilu 2019 berjalan aman, damai, sejuk dan lancar.
Walaupun kita juga tau, begitu banyak korban bahkan ada yang sakit dan meninggal akibat faktor kelelahan setelah bekerja keras melaksanakan proses Pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilu 2019 ini.
Kita doakan mereka-mereka para Pejuang Pemilu 2019, semoga yang sakit cepat diberikan kesembuhan dan yang meninggal diterima disisi Alloh SWT dan meninggal dalam keadaan Husnul Khatimah.
Selain itu, Suyono juga mengajak kepada seluruh warga Kota Bontang agar menyerahkan sepenuhnya hasil pemilu 2019 kepada KPU untuk menyelesaikan tugasnya, hasil akhirnya itu yang nanti bisa menjadi acuan, ujar dia.